Saat Lamunan Denganku
Dibawah pohon kenari
disejuknya udara
Indah...indah sekali
Jaring laba" yang mengembun
Berkilauan bak lampu disinggasana raja
Semuanya terliat indah
Aku terhentak saat embun jatuh
Menetes dihidungku
Lamunanku hilang bersama tetesan
Kini yang ada bukan lagi keindahan
Melainkan sepi dan kelam
Hati menjerit memanggil
Mencoba mehilangkan sepi
Tapi saat tabir sutra kusibak
Bayangan kasih tlah menjauh
Menjauh dengan bekas tak terganti
Hingga kusadar kusendiri...
Tak Merelakan Kau Pergi
Kusimpan jauh ...
Jauh direlung hati
Hasrat yang kembali
Hangat dan begitu terasa
Kehidupanyang penuh makna
Ketika kukenal dia
Mentari t'lah ke ufuk barat
Munculkan dua bayangan diri
Menyadarkan diri
Kisah tak mungkin kembali
Taman hadirkan rembulan
Tetaplah hangatkan jiwa
Sedingin malam
Merasuk menggetarkan
Oh bintang...
Jangan segera hadir
Ku tak kuasa dan blum rela
Bahaya kau dapatkan
Satu kata yang kutakutkan
Bulan milik rembulan
Akhir Terindah
Maafkan segala sesuatu yang terjadi
Tak ada maksud untuk memulainya
Di saat kuharapkan awal bahagia
Di saat kuharapkan indahnya tawa
Tapi itu tak terjadi
Dikala suatu hal membuatmu pergi
entah untuk sapa
Aku tidak tahu
Dikala kau kembali lagi
Terucap kata indah
Yang slama ini kudambakan
Dan semuanya berakhir indah
Bahkan akhir terindah dalam hidupku.
Selasa, 23 Oktober 2007
Kumpulan PuisiQ
Kala Gelap Dihati
Kala terang rembulan
kurasakan kehangatanmu
kala ia terhalang awan
teringat aku akan kepergianmu
Kepergianmu dulu membawa kegelapan
kepergianmu saat itu membawa kesedihan
Hilangnya sinar rembulan menghilangkan perasaan ini
Munculnya awan menumbuhkan rasa rindu ini
Kerinduan yang terdalam
Kerinduan yang terpendam
Menyiksa diri dan jiwa
Mengiris dan menyayat hati yang tlah luka
Realita dulu dan hari ini
Realita yang tak bisaku terima ini
Yang tak inginku iklaskan
Yang tak inginku maklumkan
Saat Kuucapkan
Gelora dihati mendorongku
Saat resah datang menghampiri...
Dari hatiku...
Saat bibirku mulai bergetar
'tuk ucapkan tiga kata manis nan indah
Yang slama ini kupendam rapat tersembunyi
Samudra luas dan karang kuterjang....
'tuk bebaskan diri dari laras dan
belenggu yang mengekang
Galau Hati
Saat guntur mengelegar
Hatiku bagaikan terbakar
Rasa yang slama ini kutakutkan
hadir dalam hidupku yang tak kudambakan
Tubuhkan rasanya remuk terpuruk
Ingin rasanya diri ini mengamuk
Tumpukan rasa kesal
Tak ingin aku kesal
Akankah semua ini tak berakhir
Kan kuminta merpati menyebarkan kabar
Hingga dia tak mampu lagi tuk terbang
Walau darah mengalir pedih hingga sekarang
Ku t'lah Jatuh Cinta
Entah mengapa
Semenjak bertemu denganmu
aku merasa ada sentuhan dihatiku ini
Dadaku terasa berdebar bila ada disisimu
Aku tak tau apakah ini rasanya cinta?
Dari sikapmu aku tahu
bahwa kau menyimpan rasa untukku
Tatapan matamu serasa meranuk jantungku
Senyumanmu yang lembut laksana embun dipagi hari
Penyenjuk kalbuku yang serasa tandus
Kehadiranmu laksana hujan yang slalu kunanti
untuk hilangkan dahagaku..
Setiap beradu pandang denganmu
aku slalu terdiam membisu
Seakan lidahku keluh hingga tiada kata
yang terucap dari bibirku
Apakah ini yang namanya jatuh cinta?
dan waktu terasa singkat jika berdua denganmu
Aku harap benih cintaku dapat tumbuh dengan sumbur
didalam taman hatimu
Sungguh ku t'lah jatuh cinta
Itulah kalimat yang slalu muncul dibenakku..
Kala terang rembulan
kurasakan kehangatanmu
kala ia terhalang awan
teringat aku akan kepergianmu
Kepergianmu dulu membawa kegelapan
kepergianmu saat itu membawa kesedihan
Hilangnya sinar rembulan menghilangkan perasaan ini
Munculnya awan menumbuhkan rasa rindu ini
Kerinduan yang terdalam
Kerinduan yang terpendam
Menyiksa diri dan jiwa
Mengiris dan menyayat hati yang tlah luka
Realita dulu dan hari ini
Realita yang tak bisaku terima ini
Yang tak inginku iklaskan
Yang tak inginku maklumkan
Saat Kuucapkan
Gelora dihati mendorongku
Saat resah datang menghampiri...
Dari hatiku...
Saat bibirku mulai bergetar
'tuk ucapkan tiga kata manis nan indah
Yang slama ini kupendam rapat tersembunyi
Samudra luas dan karang kuterjang....
'tuk bebaskan diri dari laras dan
belenggu yang mengekang
Galau Hati
Saat guntur mengelegar
Hatiku bagaikan terbakar
Rasa yang slama ini kutakutkan
hadir dalam hidupku yang tak kudambakan
Tubuhkan rasanya remuk terpuruk
Ingin rasanya diri ini mengamuk
Tumpukan rasa kesal
Tak ingin aku kesal
Akankah semua ini tak berakhir
Kan kuminta merpati menyebarkan kabar
Hingga dia tak mampu lagi tuk terbang
Walau darah mengalir pedih hingga sekarang
Ku t'lah Jatuh Cinta
Entah mengapa
Semenjak bertemu denganmu
aku merasa ada sentuhan dihatiku ini
Dadaku terasa berdebar bila ada disisimu
Aku tak tau apakah ini rasanya cinta?
Dari sikapmu aku tahu
bahwa kau menyimpan rasa untukku
Tatapan matamu serasa meranuk jantungku
Senyumanmu yang lembut laksana embun dipagi hari
Penyenjuk kalbuku yang serasa tandus
Kehadiranmu laksana hujan yang slalu kunanti
untuk hilangkan dahagaku..
Setiap beradu pandang denganmu
aku slalu terdiam membisu
Seakan lidahku keluh hingga tiada kata
yang terucap dari bibirku
Apakah ini yang namanya jatuh cinta?
dan waktu terasa singkat jika berdua denganmu
Aku harap benih cintaku dapat tumbuh dengan sumbur
didalam taman hatimu
Sungguh ku t'lah jatuh cinta
Itulah kalimat yang slalu muncul dibenakku..
Langganan:
Postingan (Atom)